Rabu, 30 April 2014

Metode Ilmiah



METODE ILMIAH 
       Metode ilmiah merupakan bagian yang paling penting dalam mempelajari ilmu ilmiah. Langkah-langkah dalam menerapkan metode ini tidak harus selalu berurutan. Langkah demi langkah seperti contoh yang tercantum berikut ini, yang penting ialah pemecahan masalah untuk mendapatkan kesimpulan umum (generalisasi) yang didasarkan atas data dan uji dengan data bukan oleh keinginan, prasangka, kepercayaan atau pertimbangan lain.

Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah
1. Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
2. Untuk mengorganisasikan fakta
3. Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
4. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
5. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.

A.    Langkah – langkah penerapan metode ilmiah

1.     Menentukan dan memberikan batasan kepada masalah.
Masalah yang dihadapi atau ditemukan ketika mengadakan kontak dengan fakta dan gejala alam harus diketahui dengan pasti, yakni fakta-fakta yang terorganisasi yang relevan untuk memecahkan masalah itu.

2.      Menentukan hipotesis atau rumusan pemecahan masalah yang bersifat sementara.
Ada dua pendekatan untuk memperoleh hipotesis atau dugaan yang mungkin benar yaitu :

a. Pendekatan pertama, yang disebut pendekatan induksi, diawali dengan pengumpulan    data yang didapat dari observasi dan kemudian menggunakan data itu sebagai dasar perumusan hipotesis.
b. Pendekatan kedua yang disebut pendekatan deduktif, merupakan cara yang lebih sederhana, khususnya jika kita sangkutkan dengan situasi yang sudah dikenal.

3.     Menguji dan mengadakan verifikasi kesimpulan salah satu unsur keberhasilan ilmu    alamiah dalam memecahkan masalah, ialah bahwa ilmu alamiah tidak menerima kesimpulannya sendiri, tidak memandang bagaimana dapat dipercaya atau luasnya data di mana kesimpulan itu didasarkan, juga bagaimana baiknya kesimpulan itu cocok dengan gagasan sebelumnya.

Di dalam ilmu alamiah suatu kesimpulan bersifat sementara, kesimpulan adalah suatu yang harus diuji. Penguji seperti itu memerlukan data tambahan. Data yang diperoleh guna pengujian terhadap generalisasi tersebut yaitu catatan observasi secara teliti, yang dapat diperoleh dengan observasi bebas yaitu observasi yang dilakukan dalam kondisi yang tidak terkendali dan observasi eksperimen (Kondisi yang terkendali).Data yang diperoleh dianggap sah bila kedua observasi itu dapat diulangi oleh pengamat yang lain. Kecermatan dan kejujuran merupakan persyaratan bagi pencari kebenaran. Data yang diperoleh dari observasi tersebut dikumpulkan, dipilih, disusun, dan dikelompokkan, dengan hasil bahwa keteraturan tertentu atau generalisasi menjadi jelas. Tidak ada pendapat manusia yang sempurna, karena itu tidak ada generalisasi yang dianggap sempurna, walaupun generalisasi keilmuan dapat diselidiki secara kritis oleh banyak peneliti, dan dalam kondisi tertentu mungkin generalisasi itu tidak benar. Generalisasi yang tahan terhadap ujian waktu dan pengalaman, serta diiterima sebagai hal yang benar, disebut hukum. Kebanyakan hukum telah kita revisi bila ada informasi yang diperhatikan bahwa hukum-hukum itu tidak cepat atau kurang mencukupi.
Hukum sipil dapat diubah atau dihapuskan dan hukum sipil mencakup suatu perintah atas kewajiban, sedangkan hukum keilmuan merupakan suatu pernyataan, uraian dan bukan suatu perintah.

B.     Sikap ilmiah

Salah satu aspek tujuan dalam mempelajari ilmu alamiah adalah pembentukan sikap ilmiah. Sikap ilmiah tersebut di antaranya adalah :
1. Jujur
2. Terbuka
3. Toleransi
4. Skeptis
5. Optimis
6. Pemberani
7. Kreatif

C.     Langkah-langkah operasional metode ilmiah

Salah satu syarat ilmu pengetahuan ialah materi pengetahuan itu harus diperoleh melalui metode ilmiah. Metode ilmiah tentu harus menjamin akan menghasilkan pengetahuan yang ilmiah, yaitu yang bercirikan objektifitas, konsisten dan sistematik.
Langkah-lagkah operasional metode ilmiah adalah sebagai berikut :
a. Perumusan masalah
b. Penyusunan hipotesis
c. Pengujian hipotesis
d. Penarikan kesimpulan

Kesimpulan
Metode ilmiah merupakan bagian yang paling penting dalam mempelajari ilmu alamiah. Langkah-langkah dalam menerapkan metode ilmiah sebagai berikut :
a.       Menentukan dan memberikan batasan kepada masalah.
Masalah yang dihadapi atau ditemukan dengan kontak fakta dan gejala alam dengan pasti. Disusun suatu rumusan yang tepat.

b.      Menentukan hipotesis atau rumusan pemecahan masalah yang bersifat sementara.
Ada dua pendekatan untuk memperoleh hipotesis atau dugaan, yaitu rumusan atau persyaratan untuk memecahkan masalah. Pendekatan pertama disebut pendekatan induksi, diawali dengan pengumpulan data dan observasi, kemudian menggunakan data itu sebagai dasar perumusan hipotesis. Kedua pendekatan itu masing-masing mempunyai kesempurnaan yang sama.

c.       Menguji dan mengadakan verifikasi kesimpulan.
Di dalam ilmu alamiah kesimpulan bersifat sementara, kesimpulan adalah suatu yang harus diuji. Pengujian-pengujian seperti itu memerlukan data tambahan dengan demikian generalisasi baru akan diperoleh secara terus menerus akan sehingga akan diperoleh kemajuan. Ditinjau dari sejarah berfikir manusia pada dasarnya terdapat dua cara pokok untuk memperoleh pengetahuan yang benar, yaitu :

a. Cara yang didasarkan pada rasio, faham yang dikembangkan dikenal dengan rasionalisme.
b. Cara yang didasarkan pada pengalaman, faham yang dikembangkan disebut empirisme

Rasionalisme : dalam menyusun pengetahuannya, kaum  rasionalis mempergunakan metode deduktif dasar pikiran yang digunakan dalam penalarannya diperoleh dari ide yang menurut anggapannya sudah jelas, tegas dan pasti dalam fikiran manusia. Menurut mereka pikiran manusia hanyalah mengenali ide/prinsip tersebut kemudian menjadi pengetahuannya.

Empiris : kaum empiris berpegang pada prinsip keserupaan pada dasarnya alam adalah teratur. Kaum empirisme berpendapat bahwa pengetahuan manusia tidak diperoleh lewat penalaran yang abstrak tetapi lewat pengalaman yang kongkrit. Menurut pemahaman mereka, gejala-gejala alam bersifat kongkrit dan dapat dinyatakan lewat tangkapan panca indera.
Kaum empiris sendiri tidak dapat memberikan jawaban yang meyakinkan tentang hakikat pengalaman ini, apakah merupakan stimulus panca indera, persepsi, ataukah esensasi.mereka menganggap dunia fisik adalah dunia nyata, karena merupakan gejala yang diperoleh dengan panca indera. Untuk menangkap gejala fisik yang nyata? Semua telah mengetahui bahwa kemampuan panca indera sangat terbatas dan tidak sempurna. Segala sesuatu yang dilaporkan dari hasil kerja panca indera ini tidak selalu benar.

Sikap alamiah
Orang yang berkecimpung dalam ilmu alamiah akan terbentuk sikap ilmiah yang antara lain ialah :
1.      Jujur
2.      Terbuka
3.      Toleransi
4.      Skeptis
5.      Optimis
6.      Pemberani
7.      Kreatif

Langkah operasional-operasional metode ilmiah.
Langkah-langkah operasional metode ilmiah adalah sebagai berikut :
a. Perumusan masalah, yang dimaksud dengan masalah di sini adalah pernyataan apa, mengapa, ataupun bagaimana tentang objek yang diteliti.

b. Penyusunan hipotesis; yang dimaksud dengan hipotesis adalah suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada.

c. Pengujian hipotesis; yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.

d. Penarikan kesimpulan; penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian- penilaian analisis dari fakta (data) untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan telah disetujui atau tidak.
Hipotesis  dapat diterima bila fakta yang terkumpul itu  mendukung pernyataan hipotesis. Bila fakta tidak mendukung maka hipotesis itu ditolak.
Keseluruhan langkah tersebut harus ditempuh melalui urutan yang teratur, langkah yang satu merupakan landasan bagi langkah berikutnya. Dari keterangan-keteranagan tersebut dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, berlaku umum dan kebenarannya telah teruji secara empiris.

D. Langkah Pelaksanaan Penulisan Ilmiah

Bentuk laporan penulisan PI, terdiri dari :
1. Bagian Awal

Bagian Awal ini terdiri dari:
1. Halaman Judul
2. Lembar Pernyataan
3. Lembar Pengesahan
4. Abstraksi
5. Halaman Kata Pengantar
6. Halaman Daftar Isi
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya
2. Bagian Tengah.
1. Bab Pendahuluan
2. Bab Landasan Teori
3. Metode Penelitian
4. Bab Analisis Data dan Pembahasan
5. Bab Kesimpulan dan Saran
3. Bagian Akhir.
3.Bagian akhir terdiri dari:
            1. Daftar Pustaka
            2. Lampiran

Penjelasan secara terinci dari Struktur Penulisan Skripsi dapat dilihat sebagai berikut :
A. Bagian Awal.
      Pada bagian ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan penulisan skripsi    yakni sebagai berikut :
1. Halaman Judul
      Ditulis sesuai dengan cover depan Penulisan Skripsi standar sesuai universitas masing – masing mahasiswa.
2. Lembar Pernyataan
      Merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan skripsi ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang lain.
3. Lembar Pengesahan
      Pada Lembar Pengesahan ini berisi Daftar Komisi Pembimbing, Daftar Nama Panitia Ujian yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota. Pada Bagian bawah sendiri juga disertai tanda tangan Pembimbing dan Kepala Bagian Sidang Sarjana.
4. Abstraksi
      Yakni berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan Skripsi dengan maximal 1 halaman.
5. Kata Pengantar
       Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan Skripsi (a.l. Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Pembimbing, Perusahaan, dll ).
6. Halaman Daftar Isi
       Berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan nomor urut halaman.
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar, Daftar Grafik, Daftar Diagram
B. Bagian Tengah.
1. Pendahuluan
       Pada Bab Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain :
a. Latar Belakang Masalah
Menguraikan tentang alasan dan motivasi dari penulis terhadap topik permasalahan yang bersangkutan.

b. Rumusan Masalah
Berisi masalah apa yang terjadi dan sekaligus merumuskan masalah dalam penelitian yang bersangkutan.

c. Batasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas pada bagian mana dari persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana 
yang tidak.

d. Tujuan Penelitian
Menggambarkan hasil-hasil apa yang bisa dicapai dan diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.

e. Metode Penelitian
Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data.

Jenis-Jenis Metode Penelitian :
a. Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku atau jurnal.
b. Studi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi penelitian.
c. Gabungan : Menggunakan gabungan kedua metode di atas.

f. Sistematika Penulisan
Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Ilmiah

2. Landasan Teori
            Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.

3. Metode Penelitian
            Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.

4. Analisis Data dan Pembahasan
            Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.

5. Kesimpulan (dan Saran)
            Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.

- Kesimpulan
Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
- Saran
Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.

C. BAGIAN AKHIR
- Daftar Pustaka
Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan
- Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhi tungan, grafik atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.

Referensi :

1. Bambang Dwiloka & Rati Riana. Teknik Menulis Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, dan Laporan. Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
2. Suharsimi Arikunto & Cepi Safrudin Abdul Jabar. Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoretis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
4. http://redmycloudy.blogspot.com/2009/10/metode-ilmiah.html
5. http://id.scribd.com/doc/40750397/Sikap-Ilmiah

SOAL-SOAL:
1Bagian yang paling penting dalam mempelajari ilmu ilmiah. Langkah-langkah dalam menerapkan metode ini tidak harus selalu berurutan, pernyataan tersebut merupakan pengertian dari?
a.metode Ilmiah*                                           b.metode karangan ilmiah
c.penulisan ilmiah                                            d.cerpen
2.salah satu tujuan mempelajari metode ilmiah  adalah?
a. dapat mengerti                                b.Untuk mengorganisasikan fakta*
c. dapat tersusun dengen baik             d. Menghasilkan penulisan yang bagus
3.Orang yang berkecimpung dalam ilmu alamiah akan terbentuk sikap ilmiah yang antara lain ialah
a.jujur                                                  b.terbuka
c. toleransi                                           d. Acuh-tak acuh *
4. salah satu Jenis-Jenis Metode Penelitian adalah?
a. studi pustaka*                                 b. Studi pembelajaran
c. data primer                                      d.data sekunder  
5. bagian awal pada metode ilmiah terdiri dari
a.4 bagian                                            b.2 bagian
c.8bagian*                                           d.6 bagian

Menulis Laporan Ilmiah



Macam-Macam Laporan Ilmiah
Untuk mengemukakan tentang macam laporan ilmiah, penjelasan Mukayat D. Brotowidjoyo1 sangatlah berarti. Mukayat melihat bahwa informasi yang disajikan dalam laporan itu dapat bermacam-macam. Kemungkinan isinya menyangkut pekerjaan yang sedang berlangsung atau yang sudah selesai atau menyangkut hasil uji atau analisis suatu varietas benda, sajian hasil penelitian atau penyidikan. Menurutnya, sulit untuk melakukan klasifi kasi mengingat bahwa berbagai laporan sangat variatif dan sifat-sifatnya tidak menentu. Walaupun demikian menurut Mukayat beberapa ahli condong untuk membagi macam-macam laporan tersebut.
1. Laporan Periodis
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
2. Laporan Kemajuan
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
3. Laporan Hasil Uji
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
4. Laporan Rekomendasi
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
5. Laporan Penelitian
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
Dengan melihat penggolongan laporan ilmiah tersebut, suatu prinsip yang dapat ditemui dalam setiap laporan ilmiah adalah kaidah-kaidah ilmiahnya, yang mungkin berbeda-beda menurut setiap bidang ilmu. Walaupun sangat beragam dan variatif, macam laporan ilmiah dapat dikategorikan menjadi hal-hal berikut.
1. Laporan kemajuan, yaitu laporan yang disampaikan untuk melihat perkembangan kemajuan atau langkah yang telah ditempuh, untuk melihat kemungkinan munculnya kesulitan dan bagaimana rencana antisipasinya.
2. Laporan akhir; laporan ini dapat didahului laporan kemajuan untuk melihat pencapaian yang diperoleh antara yang dicerminkan dalam usulan penelitian, laporan kemajuan, dan laporan akhir.
3. Laporan berkala; disusun untuk melihat suatu kinerja yang melibatkan karakter keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu sehingga dapat diperoleh suatu gambaran dinamika dari periode yang satu dengan periode lainnya.
4. Laporan hasil uji; laporan ini perlu juga menyertakan rekomendasi, setelah disampaikan informasi ilmiah tentang sesuatu, karena dimungkinkan akan menjadi dasar suatu kebijakan tertentu.
Mengenai macam laporan ilmiah berupa laporan penelitian, penulis berpendapat bahwa dalam setiap laporan yang disertakan karakter “ilmiah”, dapat diasumsikan melalui suatu penelitian, karena terikat dengan kaidah ilmiah. Karakter ilmiah dan proses penelitian yang dimaksud adalah karena aspek ketelitian, kecermatan, merupakan hal yang penting dalam setiap laporan ilmiah. Penelitian dapat dilakukan baik melalui studi kepustakaan maupun menyertakan data empiris.
Macam Laporan
Menurut Mukayat Brotowidjojo
  • Laporan Periodis
  • Laporan Kemajuan
  • [1]Laporan Hasil Uji
  • Laporan Rekomendasi
  • Laporan Penelitian
dalam rumusan lain:
  • Laporan Kemajuan
  • Laporan Akhir
  • Laporan Berkala
  • Laporan Hasil Uji
Dari sudut pandang tujuannya, selera pembacanya, bentuk dan sifatnya, Mukayat berpendapat bahwa laporan itu berbeda dari prosa ilmiah lainnya dalam aspek-aspek berikut. Berikut adalah Ciri-Ciri Laporan Ilmiah.
·         1. Pembacanya seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan atau perintah. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.
·         2. Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya terdiri atas judul pokok dan nomornomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam surat-menyurat formal.
·         3. Laporan itu bersifat sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifi k. Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau bertentangan satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
·         4. Bahasa dan nadanya formal. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu agar pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.
·         5. Judul, subjudul, dan sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang hanya mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar. Laporan yang disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.
Dari ciri-ciri laporan yang telah disebutkan di atas, dapat ditarik suatu prinsip yang diterapkan pada ciri suatu laporan ilmiah, yaitu (1) ditujukan kepada pembaca tertentu; (2) sistematika laporan kadang disesuaikan dengan permintaan pemberi perintah atau pesanan (dalam suatu hibah kompetensi); (3) bahasanya formal, harus disesuaikan dengan standar Bahasa Indonesia yang disempurnakan; (4) memerhatikan kaidah-kaidah ilmiah sesuai dengan disiplin keilmuannya; (5) objektif.
Ciri-Ciri Laporan
menurut Mukayat Brotowidjojo
  • [1] pembacanya tertentu;
  • [1] berupa laporan panjang;
  • [1] sangat objektif;
  • [1] bahasa dan nada formal;
  • [1] perencanaan mantik.
dalam rumusan lain:
  • [1] ditujukan kepada pembaca tertentu;
  • [1] sistematika laporan disesuaikan dengan pemberi perintah;
  • [1] bahasanya formal,
  • [1] memerhatikan kaidah-kaidah ilmiah;
  • [1] objektif
Persyaratan laporan ilmiah
Mukayat Brotowidjojo mengemukakan juga persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah itu yang menurutnya sama seperti bagi penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu sebagai berikut.
  1. Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
  2. Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua fakta harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyataan salah, ia akan meragukan isi seluruh laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
  3. Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri. Pembuat laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau pernyataannya tentang fakta.
  4. Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat  kesamarataan berdasarkan beberapa data saja, atau membuang data yang ia anggap tidak mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.
  5. Kemampuan mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik, supaya pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.
  6. Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.
Hal yang perlu dicatat menurut Mukayat sebagai prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh penulis laporan ialah bekerja secara konstan untuk menghemat tenaga dan mental pembacanya. Laporan ilmiahdisesuaikan dengan situasinya. Pelajari segala sesuatu terlebih dahulu untuk persiapan penulisan laporan ilmiah.
Dari persyaratan pembuat laporan seperti yang dikemukakan di atas dapat dikemukakan dalam rumusan lain bahwa penulis laporan ilmiah haruslah memenuhi kriteria berikut.
  1. Kesesuaian bidang ilmu penulis laporan atau salah satu anggota tim penulis dengan laporan ilmiah yang ditulisnya. Hal ini berkaitan dengan karakter metode ilmiah yang digunakan dalam laporan ilmiah tersebut.
  2. Bagi penulis laporan ilmiah pemula, dapat melihat contoh-contoh laporan ilmiah lain yang memiliki banyak kesamaan kebutuhan dari isi laporannya, atau memastikan apakah dari pemberi perintah memberi suatu pagu sistematika tersendiri.
  3. Kesediaan intelektualnya untuk selalu membuka pikiran terhadap hal-hal yang baru, dan memungkinkan untuk mengubah keyakinan intelektualnya.
Setelah mempelajari dan menemukan hal-hal yang diperbarui dari proses penulisan suatu laporan ilmiah, dapat saja penulis memiliki sikap terhadap dasar-dasar pemikiran orang lain yang dikemukakan dalam laporan ilmiahnya. Kecenderungan tersebut lazim terjadi, dan muncul berupa sikap setuju atau tidak setuju sehingga cenderung berpihak terhadap suatu pandangan, bahkan membangun pandangan sendiri. Keberpihakan seperti ini harus didukung dengan argumentasi atau dasar-dasar pemikiran tertentu.
Persyaratan bagi Pembuat Laporan
menurut Mukayat Brotowidjojo:
  • [1] memiliki pengetahuan tangan pertama;
  • [1] memiliki sifat tekun dan teliti;
  • [1] bersifat objektif;
  • [1] kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan;
  •  kemampuan mengatur fakta secara sistematis;
  • [1]pengertian akan kebutuhan pembaca.
Suatu penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh data informasi dan kemudian untuk bahan menulis (a) skripsi, (b) makalah untuk seminar, simposium, diskusi dan pertemuan ilmiah lainnya, (c) karangan ilmiah untuk dipublikasikan dalam jurnal, annual, atau transaksi, (d) tesis Magister (MSc, MS), tesis PhD., atau disertasi Doktor., (e) laporan proyek atau laporan kerja sama antarinstansi atau antarnegara, dan sebagainya. Setiap maksud tujuan penulisan laporan ilmiah tersebut memiliki sistematika, bahkan standar penilaian tersendiri.
dalam rumusan lain:
  • [1] kesesuaian bidang ilmu penulis laporan;
  • [1] bagi pemula dapat melihat contoh laporan ilmiah lain;
  • [1] kesediaan membuka pikiran.
soal :
1. Macam-macam laporan ilmiah ada
a.3                                           b.4
c.5                                           d.6
2. Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya, pernyataan tersebut merupakan pengertian dari?
a. laporan periodis*                                         b. Laporan kemajuan
b. laporan hasil uji                                           c. Laporan penelitian
3. ciri-ciri laporan menurut Mukayat Brotowidjojo, ada?
a.2                               b.3
c.4                               d.5*
4.salah satu  ciri-ciri laporan menurut Mukayat Brotowidjojo?
a. efektif                                  b. Efisien
c. sangat objektif*                   d. fleksible
5. persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah ada
A.6*                                        b.5
c.4                                           d.3

Total Pageviews

Translate